try to be new and everything must be better :)

Sabtu, 11 Juni 2011

Bab I (Gadis itu bernama Zalfa)

Sorak sorai siswa kelas 3 SMA Negeri 3 Semarang itu terdengar begitu ceria. Hari ini adalah hari terakhir bagi mereka melaksanakan Ujian Nasional. Raut wajah Zalfa dan teman-temannya begitu bahagia setelah keluar dari ruang ujian. Beberapa dari mereka telah merencanakan untuk bermain bersama sekadar melepas penat. "Fa, habis ini main yuk!" ajak si Faya. "Duh, kayaknya aku nggak bisa deh, aku mau pulang ke Rembang nih, udah lama banget nggak pulang." jawab si Zalfa. "Yaahh.......nggak bis amain bareng donk." raut wajah Faya terlihat kecewa. "Maaf Fay, tapi gimana? hari ini mumpung aku ada waktu lumayan longgar, kalau besuk - besuk aku pasti udah nggak sempet buat pulang, maaf yaa.." "Hemm...yaudah deh nggak papa, lain kali ya main bareng,udah lama nih kita nggak jalan bareng." "Siiippp deh, insyaALLAH, yaudah aku pulang dulu yaa.." pamit si Zalfa. "Ati-ati ya, Fa!"
Zalfa Rafidah Uzma, gadis berumur 17 tahun itu terlihat begitu ceria berjalan pulang. Ia sudah tak sabar untuk segera berkemas dan pulang ke kampung halamannya, Rembang. Jarak tempuh antara Semarang dan Rembang sebenarnya tak begitu jauh, hanya saja jalan pantura yang menjadi penghubung antara kedua kota itu masih dalam taraf perbaikan, sehingga yang semula hanya membutuhkan waktu 3 jam menjadi 4 atau bahkan 5 jam jika keadaan jalan sangat parah. Ba'da dhuhur, tepat pukul 12.30 Zalfa menaiki bus yang akan membawanya menuju ke terminal terboyo semarang. Perjalanan dari rumah menuju ke Terboyo memakan waktu sekitar satu jam jika ditempuh menggunakan bus. Sebenarnya tidak akan selama itu jika bus tidak seenaknya "ngetem", menaik turunkan penumpang di sembarang tempat yang sering kali menyebabkan macet panjang, belum lagi kalau musim hujan, banyak "rob" di sana sini. Sungguh, tentu bukan hal yang sangat indah untuk dipandang terlebih lagi di kota ibu kota provinsi, seperti semarang ini.
Bus yang ditumpangi Zalfa ketika itu tidak terlalu penuh sesak, mungkin karena memang pada hari itu bukan weekend ataupun libur nasional. Inilah hal yang paling disukai Zalfa, ia begitu suka naik bus kota menuju terboyo, bagi dia naik bus membuatnya dia belajar banyak dari apa yang ia lihat sepanjang perjalanan. Seperti sekarang ini, Zalfa melihat dua orang bocah, kira-kira umurnya 8 - 10 tahun, yang satu memegang gitar kecil, yang satu memegang gelas aqua bekas, mereka berdua berniat menghibur kami, para penumpang, dengan suara mereka. Melihat keadaan mereka, berbalut pakaian yang lusuh, tanpa alas kaki, berbadan kumal, hati Zalfa rasanya miris. Dalam benaknya, ia bertanya - tanya, siapa orangtua kedua bocah ini?dimana mereka tinggal?apa mereka makan?apa mereka sekolah?mengapa mereka di usia sekecil ini bekerja? Pertanyaan-pertanyaan itu terus bergelayut di pikiran Zalfa,berkecamuk hingga mencambuk semangat Zalfa membangun mimpi baru di samping mimpinya dulu, mimpi yang telah ia bangun. Dalam hati ia berdoa semoga Engkau selalu memudahkan hamba, bantu hamba ya Rabbi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman

Cari Blog Ini