try to be new and everything must be better :)

Kamis, 30 Desember 2010

Karena Setiap Orang Berhak atas HARAPAN

Bismillahhirrahmanirrahim..

SETIAP MANUSIA BERHAK ATAS HARAPAN, RAIH SELAGI KESEMPATAN ITU ADA DAN TANGAN MAMPU MERAIHNYA

tak usah kita berkecil hati,
tak usah kita harus berpesimis diri,
setiap orang berhak untuk bermimpi,akan menjadi apa kita nanti,
waktu berikan kesempatan untuk kita,
Sang Penguasa berikan kekuatan bagi diri kita,
keluarga tak luput berikan dukungan bagi kita pula,
jika KITA MAU dan BERNIAT PENUH....
berbekal ketiga kekuatan itu,insyaALLAH kesuksesan berada di tangan kita,
jangan melihat seperti apa diri kita sekarang,
jika memang kita masih blm bisa menjadi 'bintang'sekarang ini,
bukan berarti esok kita juga tidak akan bisa menjadi 'bintang'
ingat PERUBAHAN!!
jika kita jadikan perubahan dan niat penuh kita sebagai pondasi dalam setiap langkah ke depan,
maka jangan heran jika nantinya predikat BINTANG akan kita dapatkan,
tapi, PERUBAHAN yang BAIKlah yang akan membantu kita menciptakan pondasi itu,
jangan sampai ketika kita hampir mendapatkan predikat 'bintang',bahkan bisa dibilang mungkin hanya tinggal selangkah saja, kita menciptakan PERUBAHAN pada diri kita,tapi bukan perubahan baik yang kita ciptakan,melainkan perubahan menjadi buruk,
jangan biarkan hal itu terjadi,
jangan biarkan kata 'sesal' keluar dari bibir kita,
jangan biarkan pesimis menggerogoti jiwa kita,
apalah arti omongan orang,
biarkan mereka bersua sesuka hati mereka,
jangan engkau terlarut dan terhipnotis oleh omongan mereka,
lebih baik jika kita jadikan omongan mereka sebagai pembangun jiwa kita,
yang tau diri kita adalah diri kita sendiri,
hanya kita yang berhak atas setiap langkah yang kita langkahkan ke depan,

jangan takut,ALLAH selalu memberikan kemudahan sesudah kesulitan,bukan?
di setiap langkahmu pula pasti tak akan pernah luput dari ujianNya,
jangan menyerah,ujian itu hanyalah bentuk rasa kasih sayang ALLAH kepada kita,
kasih syang?ya kaish sayang,
tahukah kamu,ALLAH begitu sayang kepada hambanNya,
dengan ujian yang DIA berikan kepada kita,maka menjadikan kita untuk selalu berada dekat denganNya,
DIA sangat tau kemmapuan hambaNya,maka itu DIA tidak pernah memberikan ujian melebihi kemammpuan hambaNya,dengan ujian dariNya pula memberikan kedewesaan bagi kita,sehingga kita dapat menjalani lika liku hidup dengan penuh kelapangan,ketegaran,kesabaran.
kita wajib memohon dan meminta pertolonganNya,
ujian asalnya dari ALLAH,dan hanya dari DIA penyelasaian atas segala persoalan ada,

JANGAN PERNAH KITA MENJAUH DARI DIA,SEMAKIN KITA DEKAT DENGAN ALLAH,
MAKA KITA AKAN SEMAKIN BISA LOLOS DARI SEGALA UJIAN HIDUP.

KEEP SPIRIT!!! KEEP ISTIQOMAH!! KEEP SMILE!!! :D :D

MENUNDA ITU BERBAHAYA

Oleh bidadari_Azzam
Sering sekali kita terngiang nasyid Bimbo, “berbuat baik janganlah ditunda-tunda...”, sungguh dalam maknanya. Jika hati kita diibaratkan benteng teguh dalam menjaga iman, maka setan terus menerus ingin menembus si benteng ini. Sebagai contoh saat Saya sendiri pernah memiliki tabungan khusus untuk membeli sesuatu, anggaplah sesuatu itu memang yang telah lama saya inginkan. Namun kemudian ada perubahan niat yang lebih baik, uang tabungan itu ingin kuberikan untuk saudara yang sedang sangat membutuhkan. Lalu karena rasa malas yang amat sangat, Saya menunda-nunda mentransfer-nya, dan pada saat itu hadirlah iklan “barang yang saya idamkan tadi”, dengan harga diskon spesial, waduh! Jika saya tak menunda-menunda, pastilah tak ada persimpangan di hati ini. Begitulah contoh nyata kekhilafan diri ini sebagai hambaNya yang banyak dosa. Selalu ada-ada saja godaan saat kita menunda-nunda berbuat kebajikan.
Tergesa-gesa dalam bertindak dan menunda-nunda kebaikan adalah godaan setan. Dahulu, Iblis telah terusir dari surga dan rahmat Allah SWT sehingga berhak mendapatkan jatah laknat dan tergolong makhluk yang hina selama-lamanya. Tetapi memang dasar iblis setan tidak mau melupakan Adam alaihissalam, yang telah menjadi penyebab ia terusir dan terkutuk, sehingga ia tidak mau tinggal diam tanpa balas dendam dan dendam itu dilampiaskan sesuai dengan tabiat jahatnya sebisa mungkin.  Allah SWT berfirman, artinya: "Iblis menjawab, Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allah berfirman Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. Iblis menjawab : 'Karena Engkau menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka,dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (QS. Al A'raaf [7] : 14-17)
Berkacalah diri kita, menunda-nunda sedekah, menunda pernikahan dengan alasan “tradisi tukar cincin, dsb” atau alasan tidak syar’i lainnya, menunda kunjungan silaturrahim pada saudara, bahkan menunda-nunda taubat adalah hal yang sering kita lakukan. Yang tersenyum senang dan tertawa tentulah setan.
Contoh paling akrab di akhir tahun ini adalah godaan “diskon gila-gilaan”, sale 70% di akhir tahun, padahal barang-barang yang ditawarkan dan (kebanyakan dari kita) langsung membelinya—ternyata adalah barang yang tidak urgen saat ini, lagi-lagi kita tertipu “kreativitas” para iblis penggoda iman. Jika uang ‘buat ngeborong sale’ itu kita hamburkan untuk keperluan ummat misalnya di”tanamkan pada saham akhirat” buat saudara-saudari kita yang terkena bencana alam, atau yang masih tertindas di gaza, tentulah “hasilnya” bisa kita petik kelak di hari depan. Sebagai pemberat amal baik di Yaumil Hisab.
Juga hadiah dari perusahaan tempat suamiku bekerja tak kalah menggoda, hadiah tahun baru adalah uang jajan buat liburan serta satu bingkisan kecil berisi Sekotak coklat, sekotak besar kopi, serta sebotol khamr —tulisannya adalah Wine— campuran anggur Spanyol dan Russia. Beberapa tahun lalu sebut saja si Fulan, sosok muslim KTP dari negara tetangga juga memperoleh bingkisan yang sama. Karena wine yang diperoleh memang mahal harganya, nilai nominalnya mungkin sama dengan harga motor termodern di Indonesia, maka si Fulan sangat sayang membuangnya. Padahal dia tak pernah mabuk-mabukan sebelumnya, namun dengan wine-gratisan itu, akhirnya hidupnya memburuk. Ia tergoda mencicipi secuil wine saja, lalu ketagihan... akhirnya sebotol itu dihabiskannya sendiri, dan selanjutnya ia terbiasa meminum khamr. Naudzubillahi min dzaliik… Dan kalian jangan salah duga, tak semua jenis minuman keras berbau “alcohol tajam”, ada jenis minuman keras yang baunya harum seperti roti panggang, ada pula yang warnanya seputih susu dan harum seperti vanilla, kita harus ekstra hati-hati kalau menikmati minuman di café-café Eropa, harus ditanya pada pelayan tentang zat yang terkandung dalam minuman yang dihidangkan, seringkali kopi panas pun ditetesi “minyak surga” istilah mereka untuk jenis minuman beralkohol.
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah ditanya tentang arak dari madu. Beliau menjawab: Setiap minuman yang memabukkan adalah haram. (Shahih Muslim No. 3727)
Teringat pula akan kisah sebuah hadits, Hadits riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Aku sedang memberi minum para tamu di rumah Abu Thalhah, pada hari itu khamar diharamkan. Minuman mereka hanyalah arak yang terbuat dari buah kurma. Tiba-tiba terdengar seorang penyeru menyerukan sesuatu. Abu Thalhah berkata: Keluar dan lihatlah! Aku pun keluar. Ternyata seorang penyeru sedang mengumumkan: Ketahuilah bahwa khamar telah diharamkan. Arak mengalir di jalan-jalan Madinah. Abu Thalhah berkata kepadaku: Keluarlah dan tumpahkan arak itu! Lalu aku menumpahkannya (membuangnya). Orang-orang berkata: Si Fulan terbunuh. Si Fulan terbunuh! Padahal arak ada dalam perutnya. (Perawi hadits berkata: Aku tidak tahu apakah itu juga termasuk hadits riwayat Anas). Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat: Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh karena makanan yang telah mereka makan terdahulu, asal mereka bertakwa serta beriman dan mengerjakan amal-amal saleh. (Shahih Muslim No.3662)
Maka saat memperoleh bingkisan itu, diriku tak ingin terjerumus seperti Fulan, tak kutunda lagi, sebotol wine itu langsung kulempar ke tempat sampah, sedangkan tugas berikutnya adalah menge-cek zat-zat yang terkandung dalam sekotak coklat dan kopi tersebut. Bagi keluarga yang tinggal di negara yang minoritas muslim seperti kami, Kode-kode zat yang telah pasti keharamannya harus hafal, saat berbelanja, harus maksimal melakukan pengecekan kode tersebut, misalnya E-471 yang biasanya mengandung lemak babi, dll, dan bila ada rasa ragu-ragu saat membeli, biasanya tidak jadi kubeli. Ini adalah bentuk optimal dalam menjaga diri dan keluarga, ayatNya mengingatkan, "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya." (QS. An Nahl [16] : 114).
Teman baikku pun pernah bercerita bahwa ia mendapatkan bingkisan kue berkemasan dari tetangga, ia menunda-nunda untuk mengecek kandungan kue tersebut sampai terlupa beberapa jam dan tertidur. Lalu anak balitanya melihat kue itu di atas meja, membuka dan langsung memakannya, setelah dicek, alangkah sangat menyesalnya temanku itu, ada kandungan “bacon” (jenis daging babi asap) di dalamnya—telah termakan si anak. Astaghfirrulloh... Ya Allah, lindungilah kami dari tipu daya setan, lindungi kami dari kemalasan dan sikap menunda-nunda, amiin yaa Robb.
Ayat cintaNya telah mengirimkan solusi buat jiwa kita, “Dan katakanlah, 'Ya Rabbku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabbku, agar mereka tidak mendekati aku.” (QS. Al-Mukminuun [] : 97-98)
Wallohu ‘alam bisshowab, semoga meraih manfaat, (bidadari_Azzam, Krakow, 23 desember 2010)

-OASE IMAN-

Rabu, 22 Desember 2010

happy mom's day :D

bismillahhirrahmanirrahim..

SELAMAT HARI IBU :D

tiada raut lelah di wajahmu...
tiada ucap keluh dari bibirmu..
tiada rasa pamrih dari hati sucimu...
tapi...
kasih dan sayanglah yang selalu terulur dari tangan indahmu..
lewat doa,
engkau beri kekuatan pada kami,
lewat senyum,
engkau beri sejuta harapan bagi kami,
lewat kasihmu,
engkau beri kehangatan di dalam dekapanmu bagi kami
lewat tangis di atas sujudmu,
engkau  beri arti ketegaran dan kesabaran bagi kami,
setiap langkahmu adalah teladan bagi kami,
wahai ibu...
tahukah kau?
anakmu kini sudah beranjak dewasa,
anakmu kini bukan lagi anak kecil yang selalu saja menangis dan meminta..
tapi,anakmu ini tetap menjadi putri kecilmu yang selalu merindukan kasih sayangmu..
kini,sudah saatnya aku membalas semua kebaikan dan kasih sayang yang engkau berikan..
walau aku tau,kau pasti tak pernah meminta sedikitpun itu dari putri kecilmu ini..

mungkin sekarang keinginan itu masih hanya sekedar janji belaka,
tapi aku yakin,suatu saat...
hadiah terindah dalam hidupku akan aku berikan kepadamu,ibu...

-special for my lovely mom: Umi Mukhayatun..-
I LOVE YOU SO MUCH MY MOM :D

Minggu, 19 Desember 2010

INNER BEAUTY WANITA SHOLEHA

Wanita sholeha itu aurat dijaga
pergaulan dipagari
sifat malu pengikat diri
seindah hiasan di dunia ini
Keayuan wanita sholeha itu, tidak terletak pada kecantikan wajahnya,
Kemanisan wanita sholeha itu, tidak terletak pada kemanjaannya
daya penarik wanita sholeha itu,
BUKAN pada kemanisan bicaranya yang menggoncang iman para muslimin,
bukan dan tidak sama sekali.
Wanita hanya hanya pada akhlaknya,
itupun seandainya hati itu bersih untuk menilai,
wahai wanita jangan dibangga dengan kecantikan luaran,
karena satu hari nanti ianya akan lapuk ditelan zaman
tetapi, jaga dan perliharalah kecantikan dalaman,
agar diri ini bersih dan senantiasa mendapat Rahmat Illahi
bersyukurlah di atas apa yang ada.
serta berusaha demi keluarga,bangsa dan agama
malu karena ALLAH adalah perona pipinya...

penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya
zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya
kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat
air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akherat
kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu
tenaganya selalu berbuat baik pada sesama
pendengaran yang ma'ruf adalah anting muslimah
gelangnya adalah tawadhu
kalungnya adalah kesucian...

10-12-2010
-mentoring-

AND THANKS

bismillahhirrahmanirrahim...

dan terima kasih...
thanks for all...
terima kasih karena sudah mau memahami apa yang aku mau dan inginkan,
terima kasih atas segala perubahan yang ada
terima kasih atas segala bentuk usaha yang kamu lakukan
terima kasih dan proud for you!!!
cukup berbangaalah dirimu sekarang,
"you can if you think you can"
sepertinya kalimat itu benar-benar menjadi bumbu penyemangat jiwamu,
sukses selalu!!!!
jalanmu masih sangat panjang,
perubahan atas dirimu semoga dapat kamu jadikan bekal untuk menapaki jalan selanjutnya,
semangatmu semoga bisa menjadi tameng dirimu saat engkau lengah
keistiqomahanmu semoga dapat mengantarmu pada ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi ujian,
ketika keputusasaan mulai melanda,
ketika rasa haus akan optimis mulai menggerogoti jiwa,
ketika semua merasa sia-sia dan tiada guna,
ingatlah kepada Sang Pencipta..
jadikan DIA satu-satu tempat peraduanmu,
hanya DIA muara segala pnyelesaian persoalan dalam hidup,
maaf...
maaf jika memang caraku salah,
maaf jika memang terlalu membuatmu bingung,
bukan karena kamu salah,
bukan pula karena aku benci,
tapi, karena kata tak bisa mewakili arti dari semua,

BE A STAR AND REACH YOUR DREAM!!!

pesan sahabat (5)

pesan sahabat...


sesuatu akan berharga jika sesuatu itu pernah hilang,
tapi jangan menunggu hilang,
jika ingin mendapatkan sesuatu yang berharga
dan jangan harap menemukan yang berharga,
jika yang ada tidak dihargai..

pesan sahabat (4)

pesan sahabat..

jika hatimu lelah,
basuh peluhmu dengan sabar
ceritakan dukamu pada ketabahan
usap air matamu dengan harapan
jika kau terluka,
tetaplah tersenyum untuk sekitarmu,
itu tanda ALLAh menyayangimu,
tetaplah indah walau dunia tak lagi ramah :) :)

Kamis, 16 Desember 2010

Pesan Sahabat (3)

pesan sahabat...

jilbab adalah 
kelembutan di tengah kekasaran dan kebrutalan
jilbab adalah 
kebersahajaan di tengah kemunafikan
jilbab adalah
perlindungan di tengah sergapan-sergapan

Pesan Sahabat (2)

pesan sahabat....

jika semua yang kita inginkan kita miliki
dari mana kita belajar keikhlasan?
jika semua yang kita mau terpenuhi
dari mana kita belajar kesabaran?
jika doa kita langsung dikabulkan
dari mana kita memaksimalkan kemampuan yang ALLAH berikan pada kita?
jika kehidupan kita selalu bahagia
dari mana kita dapat mengenal ALLAH lebih dekat?
just believe that ALLAH always give the best for us,aamiin

Pesan Sahabat (1)

pesan sahabat..

kehidupan adalah SAMUDERA
manudia sebagai KEPALANYA
ruh sebagai NAHKODANYA
maka jadikanlah ISLAM sebagai layarnya
QURAN dan HADIST sebagai kompasnya maka engkau akan selamat sampai pelabuhan akhirat yang KEKAL aamiin...

Selasa, 14 Desember 2010

Perjalanan Terbaik Mahasiswi Terbaik dengan satu Kaki

its a good story...

Tentang Seorang Hamba yang Memakai Akalnya Untuk Berfikir, Bukan Untuk Kecewa: Perjalanan Melly Menjadi Mahasiswi Terbaik UIN Meski Hanya Memiliki Satu Kaki.
***
“Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah [2] : 155)
Airmata para dosen jatuh. Standing applause di ruang teater Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) membahana. Di antara mereka sampai tidak ada yang sanggup berdiri.
Tiada kebanggaan dimiliki seorang dosen dan keluarga menyaksikan ujian hidup sesosok mahasiswi dengan predikat Indeks Prestasi (IP) tertinggi meski selama bertahun-tahun dihantam keterbatasan.
Sejarah telah tercatat. Melly dianugerahi alumni terbaik FIDKOM 2010 pada saat pelepasan Wisudawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kendati selama ini hidup dengan satu kaki. Sebelah kakinya harus diamputasi setelah penyakit kanker tulang menyerangnya di pertengahan kuliah.
Ya meski begitu, Melly tidak mau menyerah pada kenyataan. Ia mendapat gelar cumlaude jauh di atas para mahasiswa lainnya, termasuk mahasiswa yang kedua kakinya masih lengkap.
Melly akhirnya keluar setelah memberi pidato sambutannya di ruangan teater Profesor Aqib Suminto. Ia dipapah dengan kursi roda. Memang tidak ada lagi gerak enerjiknya, tapi semua mahasiswa UIN mengelu-elukan namanya.
Lebih dari Ahmadinejad ketika mengunjungi UIN Jakarta 2008 silam. Sedangkan beberapa dosen masih terdiam, hanya lelehan air mata turun dari keikhlasan hati melepas Melly dari UIN. Melly tersenyum, tangannya terkepal.
Di hatinya, ia puas berhasil membuktikan kepada semua orang bahwa jarak antara keterbatasan diri dan kecintaan terhadap ilmu lebih tipis dari kulit bawang!
Perjalanan Awal Melly
Nama aslinya adalah Nurmeilita. Tipikal mahasiswi berkerudung lebar yang tidak percaya bahwa hidup tidak bisa ditaklukan. Bahwa satu-satunya cara menaklukan ketakutan adalah dengan menghadapinya.
Sayyid Quthb berkelamin feminim yang menyatakan lebih baik mati daripada menyerah pada keterbatasan. Namanya kini tertanam pada seluruh mahasiswa FIDKOM. Bahwa Allah, Kita, dan Arti Sebuah Perjuangan adalah keniscayaan.
Alumni salah satu SMA Negeri favorit di Bekasi ini memang unik. Kalau banyak jebolan SMA memilih untuk kuliah di kampus umum, Melly lebih memilih kuliah di UIN. Itupun bukan di Fakultas Kedokteran, Sains, dan MIPA.
Ia memilih jalur Ilmu Dakwah dengan jurusan Konseling Islam. Dengan akal yang masih polos, banyak orang bertanya padanya, “Mau cari mati dengan gaya apa seorang siswa lulusan SMA masuk ke Fakultas Keislaman di UIN yang ketat dalam studi keagamaan. Modal Rohis kuliah di sini belum cukup. Hasan Al Banna bisa menjadi Sartre di UIN.”
Maklum kala itu UIN Jakarta mendapat kekhawatiran tingkat tinggi setelah para mahasiswa jurusan Akidah Filsafat di UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan penistaan terhadap Allah.
Kala itu stigma kampus kami berubah dari Institut Agama Islam Negeri (sebelum menjadi UIN) diplesetkan menjadi “Ingkar Allah Ingkar Nabi”. Cibiran itu terasa betul. Lebih pedas dari cabai rawit sekalipun.
Melly kali pertama masuk UIN Jakarta pada tahun 2004. Memulai karir sebagai mahasiswa semester satu seperti pada umumnya: polos, manut kata senior dan pasrah mengikuti Program Pengenalan Studi dan Almamater (Propesa atau Ospek sebagaimana kita mengenalnya).
Saat tiba giliran bagi tiap mahasiswa baru memberikan pandangan tentang jurusan barunya di UIN, Melly tampil memberikan beberapa patah kata. Dari situ orang sudah berkesimpulan bahwa Melly bukan orang sembarangan.
Gaya bicaranya bukan seperti anak SMA. Ia sudah berani membeberkan bahasa-bahasa ilmiah di tiap kalimat pembukanya. Tampaknya ia sadar, ia bukan lagi anak remaja.
Detik-detik Menghadapi Ujian
Setelah berjalan satu tahun kedepan, Melly berkembang menjadi mahasiswi UIN yang berbeda. Kecintaannya terhadap ilmu membawanya menjadi mahasiswi yang melebihi usianya.
Melly seperti bukan mahasiswi UIN berumuran 19 tahun pada umumnya. Kecintaannya terhadap ilmu membuatnya sering terlihat nongkrong di perpustakaan ketimbang menghabiskan waktu di bioskop. Mengutak-atik isi buku tinimbang larut dalam pergaulan semu.
Nilai semester awalnya selalu di atas 3,5. Berkat kecerdasannya, sebagai presiden BEM (Sistem di UIN mengharuskan menyebut pemimpin BEM, dengan sebutan presiden bukan ketua) penulis mengamanahkannya untuk mengisi pos Departemen Keilmuan.
Sebuah departemen yang tentunya terhitung danger bagi tiap-tiap BEM di UIN. Departemen ini harus aktif mengadakan seminar, kuliah umum, pelatihan, hingga diskusi-diskusi mingguan yang temanya pun tidaklah ringan.
Selain tema keIslaman, beberapa kali kajian ini juga membahas tentang Pendekatan Rasional Emotif, Behavioris, hingga Logoterapi. Kami ingin mahasiswa memiliki framework seimbang antara kuat dengan spirit keislaman tapi tidak awam jika suatu saat dihantam oleh gagasan Barat. Dan Melly menikmati itu.
Ia memang sangat menyukai diskusi dengan nalar kritisnya yang tajam. Maklum Melly besar di Lembaga Dakwah Kampus, ia memiliki framework Islam yang cukup kuat untuk tidak begitu saja menerima pandangan di luar Islam.
Waktu berganti waktu hingga kemudian Melly mulai mengidap penyakit misterius. Teman-temannya tidak lagi melihatnya di kampus. Aura tidak sedap mulai meliputi perasaan kami semua. Kabar angin tidak begitu jelas memberitahu di mana keberadaan Melly saat itu.
Hingga kemudian kami mendapat informasi, Melly kini menderita kelumpuhan dalam arti sebenarnya. Ya mahasiswi penikmat panjat gunung itu terbaring tidak bisa kemana-mana.
Kakinya terdiam tak dapat bergerak, sedangkan di dalam kerudungnya kerontokan mulai meliputi mahkotanya satu per satu. Mata kami tercengang mendengar berita menyakitkan itu.
Kawan-kawan kami pun kemudian bergegas mengunjunginya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat. Setelah membuka pintu kamar, rekan-rekan sekelas Melly menutup mulut kecilnya.
Mereka jatuh haru berderai air mata melihat sosok gadis enerjik dan periang tersebut telah terkulai lemah. Sebagian civitas akademika mahasiswa Konseling Islam tidak mampu berkata apa-apa. Jiwa kami terbungkam.
Melly yang kami kenal sebagai mahasiswi solehah sedang diberi ujian mahadahsyat oleh Allah. Sampai-sampai kami beranggapan inikah akhir dari perjalanan hidup Melly? Melihat beratnya ujian yang ia alami.
Ketegaran Seorang Pecinta Ilmu Yang Pantang Menyerah
Uniknya, keharuan dari para sahabat dengan cepat ia tepis. Melly dengan gaya tomboynya menyadarkan kawan-kawan untuk tidak bersusah payah menangisi dirinya. Melly adalah tipikal wanita tegar, ia benci air mata.
Apalagi sengaja disuguhkan untuk dirinya. Bahkan berkali-kali Melly harus menyadarkan temannya bahwa ia tidak seburuk yang kami perkirakan. Walau Melly sadar betul kankernya bisa merenggut nyawanya sewaktu-waktu. “Tapi sumpah, Mel baik-baik aja kok.” ucapnya menyiratkan ia tidak ingin kita semua larut dalam kesedihan panjang.
Di tengah keterbatasan itu, ada cita-cita yang tidak ikut lumpuh seperti kakinya. Sekalipun kondisinya amat lemah, namun kecintaannya terhadap ilmu membuatnya tetap ingin melanjutkan kuliah.
Meski pada akhirnya, ia harus siap menganggung beban: bolak-balik ke perpus, naik lift dengan kursi roda, mengejar mata kuliah meski harus bertarung dengan harapan! Itu belum dihitung rasa sakitnya. Namun bukan Melly jika menyerah pada kenyataan. Ia telah berikrar untuk tidak menangis.
Keinginan terkuatnya adalah memberikan kado manis kepada Allah dan keluarga tercinta tentang makna terindah seorang pecinta ilmu. Meski tak berapa lama lagi ia hanya memiliki satu kaki. Beberapa kali ia sempat mendiskusikan skripsinya dengan penulis. Kala itu penulis sendiri sudah dalam tingkat akhir menyelesaikan kuliah.
Penulis memang memiliki pengalaman diskusi panjang dengan Melly. Menurut penulis, Melly adalah salah satu mahasiswi yang cukup berani hadir untuk diskusi dengan mahasiswa yang lebih senior.
Tidak hanya di situ, sebelumnya Melly sadar. Ia harus diuji kembali oleh beberapa nilai kuliahnya yang belum ia ambil di semester tujuh. Termasuk mata kuliah lainnya yang mesti mengulang di semester awal. Hingga jika ditotal keseluruhan ada tujuh mata kuliah yang harus ia ambil.
Bayangkan di tengah kondisi kaki tak bisa digerakkan, ia tetap rajin ke kampus menyelesaikan segala kekurangannya. Dan itu benar-benar dilakukannya lebih dari ikhlas, meski jarak Bekasi-Ciputat terlalu jauh bagi seorang perempuan yang diuji dengan keterbatasan.
Namun sekali lagi, kesabaran dan kekuatan memupuskan segala ketakutannya. Melly yakin Allah akan memperlakukannya dengan baik, jika ia selalu berusaha dan berdoa, meski ia kini berkursi roda.
Seiring berjalannya waktu, ujian Allah betul-betul menyentuh titik terlemah tubuhnya. Melly harus menerima kenyataan pahit bahwa dokter pengasuhnya di RSCM memberi tahu sang keluarga bahwa kaki si buah hati harus segera diamputasi.
Dengan penuh ketegaran, Melly memasrahkan dirinya kepada Allah. Aktifis dakwah kampus ini bersiap hidup dengan kaki pincang. Kanker bisa jadi adalah keladi yang menggagalkan kehidupannya. Tapi Melly paham betul bahwa kita harus selalu berbaik sangka kepada Allah. Melly boleh kecewa, tapi tidak untuk kecewa kepada Allah.
Setelah operasi selesai dilaksanakan, Melly sadar dari pembiusannya. Dengan kekuatan mentalnya, ia memberanikan diri mengangkat kepala untuk melihat kakinya. Melly tersenyum meratapi sebelah kakinya telah menghilang.
Namun ia tetap tidak mau menyerah. Bagaimanapun hidup harus terus berlanjut. Tak berapa lama ia kemudian mengerjakan segala tugas kuliah di pembaringan RSCM. Ya tujuh mata kuliah yang belum sempat usai ia ambil, karena keburu menjalani operasi. Semuanya berjalan beriringan di tengah rintihannya menahan rasa sakit pasca operasi.
Setelah semua mata kuliahnya selesai, ujian kembali datang. Ia ingat masih ada satu lagi hutangnya kepada kampus, yakni membuat skripsi. Subhanallah lagi-lagi Melly tak putus asa.
Ia sama sekali tak berniat melempar handuk lalu memilih berkutat dengan rasa sakitnya. Bayangkan Melly pun juga tidak memelas kepada pihak kampus agar ia dibebaskan dari skripsi. Inilah yang melatarbelakangi penulis tidak menyesal memberinya posisi Departemen Keilmuan kepadanya saat penulis menjadi Presiden BEM.
Bahkan di BEM, Melly juga ikut membantu bidang departemen yang lain. Dalam acara training motivasi, safari dakwah, mabit, pelatihan, ta’aruf mahasiswa baru, dan sebagainya. Melly selalu hadir di situ.
Ibarat kata Melly selalu memberi semangat jika BEM kami “kurang darah”. Sampai di situ, kami sama sekali tidak terfikir tentang bakal ujian apa yang akan menimpanya. Tidak ada satupun tanda-tanda mengarah kesana.
Kado Terindah Dari Allah
Akhirnya dengan kerja kerasnya selama ini, Melly berhasil menyelesaikan skripsi dengan baik. Semuanya dilakukan di kasur pembaringan, lengkap dengan rasa sakit yang terus menggerogoti tubunya. Keletihan pasca operasi dan proses menjalani Kemoterapi tiap harinya.
Melly kemudian menjalani Sidang Munaqosyah. Di hadapan para penguji, ia menjelaskan tentang penelitiannya. Dosen tidak merasakan betapa di tengah presentasinya, Melly sebenarnya menahan rasakan sakitnya. Senyum Melly membuat orang lupa bahwa ia masih menjalani Kemoterapi secara intens di RSCM.
Semua keluarga hanya bisa takjub dalam hati betapa Melly begitu trengginas menjawab pertanyaan penguji. Mereka bangga bukan karena Melly adalah mahasiswi pintar, mereka juga bukan bangga karena sang buah hati adalah bidadari cinta yang berhasil bertahan di tengah kondisi tak berperi, tapi mereka bangga telah dikaruniai seorang buah hati yang kuat imannya dan tak pernah sekalipun terlontar dari mulutnya tentang arti kekecewaannya kepada Allah.
Sampai pada waktu setelah selesai sidang, ia tidak sadar bahwa nilai skripsinya tergolong tinggi. Baginya, ia sudah cukup bersyukur dengan bisa menyelesaikan skripsi ini. Namun sapa nyana, logika seorang Melly masih jauh di bawah rencana Allah.
Kejutan itu datang, saat ia diwisuda. Melly mendapat kabar gembira bahwa ia telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai mahasiswa dengan indeks prestasi tertinggi di fakultas (cumlaude) dan berhak atas gelar alumni terbaik.
Ya mahasiswi satu-satunya dalam sejarah UIN yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik meski hanya memiliki satu buah kaki. Satu-satunya mahasiswa yang tidak memberi ruang bagi air mata untuk menyerah.
Melly adalah bukti bahwa tauhid bukan sekedar kata kunci, tapi juga kata kerja. Kerja nyata untuk membangun harapan kepada Allah setelah diuji dengan pemaknaan.
Saya mengucapkan tasbih berkali-kali. Bagaimana mungkin orang yang saya kenal hidup dengan keterbatatsan, meski bolak-balik RSCM-Ciputat untuk Kemotrapi, kendati menahan sakit dalam mengerjakan skripsi, harus tetap semangat walau harapan diguncang kenyataan.
Melly bisa memiliki IP cumlaude dan menduduki peringkat IP tertinggi Se-FIDKOM serta yakin Allah di belakang ini semua. Melly adalah kata. Fragmentasi keterpecahan rasa takut untuk menjadi energi. Jangan pernah katakan tidak pada keterbatasan.
Ketika saya mengkonfirmasi kepada Ketua Jurusan apakah gelar terbaik itu hanyalah kado dari Dekanat atas jerih payahnya selama ini. Ketua Jurusan itu menampik dengan keras. Ia mengatakan bahwa Melly lulus murni, tanpa ada bantuan keringanan nilai atas simpati dosen meski secuil. Subhanallah. Inikah janji Allah atas seorang pecinta ilmu yang mengerahkan segala daya ikhtiarnya hanya kepada Allah.
Kita mungkin kemudian mencoba bertanya, bagaimana dengan masa depan Melly seterusnya. Sebagai seorang wanita, adalah lumrah bahwa mungkin cinta adalah kata yang jauh jika melihat kondisinya.
Saat itu saya membuka HP dan mengirim pesan selamat kepadanya. Saya kemudian malah terkejut saat diberi tahu bahwa ada bonus dari Allah untuk dirinya. Bahwa ternyata ia telah menikah sesaat setelah dirinya diwisuda.
Seorang dosen dari IPB telah berhasil memikat hatinya. Subhanallah dengan kondisi seperti ini, Melly masih sanggup menikah dan yakin bahwa keadilan Allah adalah nyata.
Saya kemudian bertanya-tanya inikah yang dijanjikan Allah tentang orang-orang yang bersabar, tentang kisah orang-orang yang memakai akalnya untuk berfikir, bukan untuk kecewa.
Betatapun Hancurnya Kita, Yakinlah Allah Tetap Bersama Kita.
Ikhwah fillah, ada satu fase dalam hidup kita, betapa kekecewaan bisa menghadapkan kita pada jalan kenistaan. Kadang ujian dan cobaan Allah menjadi buah bibir kita atas sumpah serapah kita kepada Allahuta’ala.
Ikhwah fillah, sadarlah, Allah akan menguji kita di titik terlemah kita. Allah akan menyentuh di bagian terpenting yang menjadi ciri ketidakberdayaan kita. Apakah itu kehilangan anggota tubuh kita, kehilangan fungsi tubuh kita, hingga kehilangan daya tubuh kita.
Namun yakinlah ikhwah jika itu tidak dapat kita tanggulangi dengan hati jernih, bukan tidak mungkin hal itu akan berdampak pada konten yang lebih dalam lagi. Dimulai dengan kehilangan iman kita, kehilangan fungsi iman kita, hingga kehilangan daya iman kita. Namun yakinlah ikhwah, sekalipun Allah menguji di titik terlemah kita, Allah tidak akan tega membiarkan hambaNya sampai betul-betul menjadi lemah.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqoroh [2] : 286)
Ikhwah fillah, sadarkah kita, bahwa Allah sebenarnya punya rencana indah di tengah keterbatasan kita. Buat apa kita kecewa, mengeluh, membenci, toh mengeluh dan kecewa tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah kita.
Yang terbaik bagi seorang mukmin ialah selalu beranggapan bahwa ujian pasti akan ada jalan keluarnya, baik yang bersifat jangka pendek maupun panjang.
Salah satu bentuk solusi jangka pendek adalah bahwa kita selalu bersabar dan mendirikan shalat ketika kecewa hadir menyapa kita.
Kita bisa membaca Qur’an dan mentadabburinya, belajar bagaimana perjuangan Rasulullah SAW saat getir-getir menyapanya dalam perjuangan hidup ini. Ingatlah ikhwatifillah sebaik-baiknya kententraman dimulai dari bagaimana kita selalu setia untuk mengingat Allah.
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah [2] : 153)
Sedangkan bentuk jangka panjang itu dimulai dari bagaimana kita selalu menjauhi diri dari kemaksiatan dan bersyukur atas nikmat Allah yang telah turun kepada diri kita. Banyaknya maksiat akan menghalangi masuknya ilmu kedalam hati kita.
Kebeningan hati hanya mungkin dapat ditempuh dengan memperbanyak ingatan kepada Allah SWT. Sementara berdzikir kepada Allah tidak mungkin bisa dilakukan tanpa ada prakondisi sebelumnya. yaitu, adanya kesiapan untuk tunduk dan patuh kepada seluruh perintah dan larangan Allah SWT.
Jangan pernah menyerah ya Ikhwah, betapapun terpuruknya kita, betatapun hancurnya hidup kita, betapapun jauhnya harapan kita, yakinlah ada sebuah Zat yang selalu setia menemani kita: Allohu ma’ ana!
“Maka ingatlah kepadaKu, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu ingkar kepadaKu.” (QS. Al Baqarah [2] : 152)
Puncak, 11 Desember 2010, Pukul 02.30

 -eramuslim.com-

and now i will forget all of memories :)

bismillahhirrahmanirrahim...

maybe it will be better, yeah
it will be better...
hahaha... lebay:mode on
sebenarnya bukan karena apa-apa,just hope the best,right?
bukankah sudah ada sutradara TERBAIK yang mengatur kehidupan kita?
memang boleh berencana, tapi seindah apapun rencana kita, kalo DIA tidak menghendaki, sama saja bukan?
aku hanya tersadar,
sepertinya melupakan dan tidak akan pernah kembali lagi itu yang terbaik,
hem...apa mungkin berlebihan?tapi menurutku tidak,
mencoba untuk selalu menyerahkan semuanya kepada yang lebih berhak menentukan,tanpa terbayangi apapun yang ada di masa lalu,
jika bayang-bayang masa lalu itu selalu ada,
aku takut tak bisa menerima  dengan ikhlas apa yang DIA berikan nanti,
lagipula setiap SATU makhluk berhak atas SATU harapan (tere-liye)
dan pasti tak ada manusia yang tak berharap yang TERBAIK untuk dirinya,
terlebih jika manusia itu sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik dengan segala perubahan yang ada pada dirinya, tak akan adil jika yang sudah mencoba menjadi terbaik tidak mendapatkan yang terbaik juga, ato mungkin yang lebih baik,
and me...
hahaha... tak ada yang bisa diharapkan lebih ,

MAYBE IT WILL BE BETTER IF I FORGET IT AND NEVER COME BACK AGAIN :)
JUST KEEP SPIRIT FOR ISTIQOMAH!! AAMIIN... :) :)

Laman

Cari Blog Ini